Tuesday, October 26, 2010

Seperti Benang

"Kita masing-masing, satu individu di antara populasi penduduk dunia. Lalu untuk apa kita ada. Satu adalah bilangan sedikit, hilang satu tidak ada perbedaan yang kentara. hilang satu bukan berarti kiamat. hilang satu tak berarti apa-apa, tidak berharga. kita, sama sekali tidak berharga."

Pemikiran itu menganga lebar dalam ubun-ubun kepalaku, dulu. aku ialah seorang yang teramat mudah putus asa, dulu. sekarang kucoba untuk mengubahnya. Aku mulai berpikir, Tuhan tidak mungkin semudah itu menurunkan kita di bumi. Apa Tuhan se-iseng itu? Kalau aku jadi Tuhan, aku lebih memilih membuat taman ria atau dufan tapi untunglah aku bukan Tuhan. jadi selalu ada alasan untuk kita lahir di muka bumi ini. kita individu ialah sesuatu yang berharga dan terkutuklah bagi ia yang menyayangkan nyawa manusia melayang.

Manusia dilahirkan di dunia untuk manusia lainnya.

kita adalah benang-benang yang dirajut dengan sedemikian rupa. sehelai benang tidak ada artinya, tapi jika ia bermanfaat dengan ikut serta dalam suatu rajutan ia adalah segalanya.

kita adalah individu, satu dari kita adalah suatu yang berharga jika berguna bagi sesama. Berguna bagi orang lain bukan suatu keagungan atau kemuliaan. Berguna bagi orang lain adalah suatu keharusan, karna dengan itu lah manusia benar-benar hidup. Manusia yang penuh dengan rasa egoismenya tak lebih dari seonggok daging berjalan, dengan acuh tak acuhnya masa bodo dengan keadaan sekitar. 

Percuma, menuntut ilmu setinggi apa pun tapi tidak berbagi.

Percuma, punya harta dan kekayaan tapi tidak berbagPercuma, hidup sehat sempuna tapi tidak berbagi.

Ya, hanya buang-buang waktu dan menjadikan segalanya sia-sia, dengan tidak berbagi.                                         

Bukan. Bukan itu alasan kita di sini. Kita tidak dilahirkan untuk menjadi pribadi yang diam saja saat melihat kesusahan sesamanya, bahkan senang melihat orang lain susah. Kita dilahirkan untuk memberi dan diberi kebahagiaan, dengan ikhlas hati tanpa ingin dipuji, tanpa ingin dimuliakan. Setiap 'kita' adalah sesuatu yang berarti, yang telah lahir dengan kuasa Tuhan. Kita adalah benang, dalam rajutan hangat kehidupan.

No comments:

Post a Comment