Tuesday, November 9, 2010

Penitipan pt.1

Dunia hanya sesederhana tempat penitipan.

Nyawa hanya titipan.

Harta cuma titipan.

jabatan sekedar titipan.

 Subjek penitip ialah Dia, yang telah memercayakan dan menaruh angan, dan kita bertanggungjawab atas titipan-Nya.

titipan, berarti tidak abadi dan pasti dikembalikan. dikembalikan pada siapa? kepada Tuhan, subjek penitip. maka hidup kita tidak lebih dari sekedar 'sedang meminjam'. Wajarkah bila kita sombong dengan sesuatu yang bukan milik kita? Wajar kah bila kita menghamburkan pinjaman kita? rasional.

 Jabatan

 Setelah susah payah mendaki untuk sampai pada puncak jabatan itu, setelah pengharapan dan dukungan dari orang-orang di sekitarnya, setelah ratusan kali janji-janji manis dalam doa yang telah didengar oleh Dia, setelah segala pengorbanan yang telah tercurahkan maka sampailah ia pada titik sukses menurut definisinya. 

Lalu apa?

Ia mulai lupa akan gunung dan keringatnya, lupa akan titipan angan dari para

insan di sekitarnya, lupa akan janji dengan Tuhan nya, lupa akan segala pengorbanannya yang kini hanya jadi sia sia.

 Seperti itu kah kita nanti?Akan seperti itukah?

Jabatan, suatu wadah harapan yang berasal dari sekeliling kita, bukan suatu gengsi dan kehormatan. semakin kuat jabatan itu semakin tinggi pula tanggungjawab kita terhadapnya. 

 Maka jika suatu saat kau (juga aku) telah berada di puncak dimana ada sedikit kegoyahan dari rasa percaya itu; tutup lah mata, hirup udara dalam-dalam,

bayangkan lagi perjalanan panjang dan peluh keringat untuk sampai di puncak itu. bayangkan lagi bagaimana segalanya akan jadi sia-sia bila rasa percaya itu goyah dalam dirimu (juga aku). Bayangkan, entah bagaimana jadinya wajah pengharapan dari sekelilingmu (juga aku) yang berubah bengis kecewa tangis dan amarah. 

Setelahnya, bayangkanlah apabila kau (juga aku) dapat melihat manfaat yang kita curahkan dari apa yang telah disebut 'jabatan'. bahwa kita bukanlah suatu yang sia-sia. bahwa kita ialah sesuatu yang berharga.

 to be continued.

No comments:

Post a Comment