Friday, November 26, 2010

Random Tale Story

Pada suatu hari hiduplah Cinderella putri cantik jelita, yang dipelihara oleh Wiro Sableng dan kedua putrinya, Bawang Merah dan Bawang Putih. Cinderella adalah anak yang baik. Setiap hari dia mengerjakan pekerjaan rumah tangga, memberi makan ikan mas milik Bawang Putih dan berbelanja di Pasar Minggu. Namun begitu, Wiro sangat membencinya karena Cinderella telah menyembuhkan katarak musuh bebuyutannya, si Buta dari Goa Hantu (yang ternyata kece), yang sekarang naik popularitas menjadi Si Tampan dari Goa Prancis. Cinderella amat sangat sedih sehingga ia pun curhat kepada ikanmas-nya Bawang Putih. Bawang Putih yang telah berganti kepribadian menjadi anak Punk itu pun cemburu dan membunuh ikanmas-nya untuk diolah menjadi serundeng, akhir kata Bawang Putih makan dengan lahap. Ternyata tidak sampai disitu. Kebencian pun dirasakan oleh Bawang Merah dikarenakan pujaan hatinya, Harry Potter (yang tak lain tetangga mereka) jatuh hati pada Cinderella. Bawang Merah (yang telah berganti pribadi menjadi seorang melankolis) pun menangis pilu, air matanya tak berhenti mengalir membentuk danau yang sampai sekarang kita sebut sebagai Danau Toba.

Atas semua penderitaannya itu Cinderella membutuhkan telinga dan pundak teman SD-nya, Ariel the Mermaid. Sayangnya Ariel masih mudik lebaran ke kampung halamannya di palung pantai selatan sekalian sungkem sama Oma Rorokidul. Di tengah kekalutannya itu terdengar kabar bahagia dari Istana Boneka DUFAN bahwa Pangeran Charles sedang mencari selir ke-23. Cinderella menjadi sangat excited, ia pun menyempatkan diri untuk menipedi dan lulur dengan lulur mandi Purbasari.

Malam pemilihan selir, semua tamu berdandan cantik dan elegan. Para tamu itu pun diantar menggunakan delman, getek dan awan Songoku. 'Sungguh malam yang mendebarkan!', pikir Cinderella dalam hati. Ia menggunakan setelan Zara, heels Vivienne Westwood dan tas tangan buatan Alexander Wang-nya dengan perasaan malu karena tak sanggup untuk mebeli setelan kebaya yang sangat ia idamkan.

Waktunya berdansa! Para tetamu dengan elegan berdansa kesana-kemari. sambil diiringi alunan musik Maliq dan Glenn yang menjadi guest star di acara pemilihan selir ke-23 tersebut. Cinderella berdansa dengan canggung. Saking canggungnya di tengah aula, dia melakukan gerakan saman yang memukau semua orang. Tontonan itu pun menarik perhatian pangerann Charles yang sedang ngobrol asyik dengan Lindsay Lohan juga Yunisara. Dia terpukau dengan keahlian Cinderella bernyanyi dan memaikan piano sambil menari saman (wow!). pangeran Charles tak kuasa menahan rasa untuk duduk di samping Cinderella dan turut menari saman, satu demi satu orang pun tertarik. Akhirnya 1462 tamu undangan menari saman, memecahkan rekor MURI dan langsung dibei penghargaan oleh Pak Haryadi, Kepala camat setempat.

TENG TENG lonceng jam 12 berdetak kencang, Cinderella sadar ia harus pulang. Kalau tidak dia akan hancur....yang ia pertaruhkan adalah epidose terakhir Cinta Fitri (yang kabarnya Fitri jadian dengan Miska). Cinderella sangat terburu-buru, sehingga ia tak sadar sebelah sepatunya tertinggal di tangga Istana. Lalu sepatu elok itu dipungut oleh Pangera Charles. "Kaki indah siapa yang sesuai dengan sepatu ini, sungguh ia akan kujadikan selir ke-23-ku', ambisi Pangeran Charles dalam hati.

Akhir kata untuk mempersingkat cerita Pangeran Charles mengetahui suatu fakta setelah melihat infotaiment di televisi, bahwa ternyata Cinderella adalah putri kandungnya, hasil perselingkuhan Pangeran Cahrles dengan S*nta'Keong Racun'. Setelah pengumuman itu Cinderella hidup di Istana Boneka DUFAN dengan segala kemewahan yang mampu menggoyahkan imannya. Hampir setiap hari Cinde (nick baru dari teman se-geng-nya) berfoya-foya. Morfin, lem, bensin dan mariijuana adalah makanan sehari-harinya. Cinde telah berubah menjadi gadis bengal. Pangeran Charles tahu bahwa ia harus menyekolahkan Cinde di pesantren. Maka Cinde pun menjadi anak santri dan cerita berakhir bahagia. Fin.

No comments:

Post a Comment